Film horor merupakan sebuah genre yang sangat terkenal dalam mencekam atau memberikan efek menyeramkan kepada penonton. Aspek seram bisa dari atmosfer film yang membuat bulu kuduk berdiri, adegan yang sangat amat menyeramkan, dan masih banyak lagi cara yang lain untuk membuat penonton menjadi takut.
Perfilman horor sendiri pertama kali dibuat pada tahun 1896 dengan film pendek yang berjudul Le Manoir du Diable dan dibuat oleh George Melies. Genre horor di dunia perfilman terus berkembang hingga saat ini. Bahkan, di sejumlah negara Asia turut serta membuat horor yang kemudian terkenal secara internasional.
Oleh karena itu, tentu ada perbedaan yang tersendiri antara film horor dari Barat dan Asia. Kali ini, BnB ingin memberikan beberapa informasi mengenai perbedaan khusus dari film horor Barat dan Asia
Selain gangguan supernatural, film horor juga bisa menggunakan hal yang lain untuk menumbuhkan rasa takut kepada para penonton. Karena perfilman negara Barat beragam, maka banyak sekali film horor yang tidak menggunakan sosok hantu atau mahluk mistis lainnya.
Sebab ada beberapa film bergaya Barat yang menggunakan manusia untuk menjadi tokoh menakutkan, bahkan lebih mengerikan dari makhluk supernatural. Biasanya, manusia tersebut digambarkan sebagai sosok pembunuh berantai, memiliki kepribadian yang keji, dan gemar menyiksa kepada sesama.
Contoh film terkenal yang menggunakan konsep manusia mengerikan adalah Psycho (1960), film horor ikonik dari karya Alfred Hitchcock. Film ini berkisah tentang Norman Bates, seorang penjaga di sebuah motel terpencil yang banyak terlibat langsung dalam serangkaian pembunuhan.
Film Psycho tentu menampilkan sisi Norman Bates sebagai orang sangat kejam dan berdarah dingin. Salah satu adegan pembunuhan yang terkenal dalam dunia sinema adalah pembunuhan yang berada di kamar mandi.
Film tentang pembunuh atau serial killer bukan hanya variasi film horor yang populer di negara Barat. Terkadang, film horor Barat suka menggabungkan dengan genre yang lain seperti Sci-Fi atau fiksi ilmiah.
Biasanya cerita film tersebut bisa tentang eksperimen yang berujung menciptakan makhluk yang mengerikan. Juga ada beberapa film horor Barat menambahkan unsur makhluk angkasa yang sedang melakukan invasi atau meneror manusia.
Contoh film Barat yang sudah tidak asing dalam mengambil unsur fiksi ilmiah adalah Alien. Alien berkisah tentang sebuah tim penyelamat yang mendarat di planet asing dan bertemu dengan makhluk luar angkasa yang mengerikan, disebut Xenomorph.
Walaupun memiliki elemen fiksi ilmiah sangat dominan di dalam filmnya, Alien juga masih memberikan berbagai atmosfer menegangkan dan adegan mengerikan. Mulai dengan adegan orang yang menjadi korban ‘Chestburster’, Xenomorph yang memburu anggota kru-kru satu per satu, dan adegan mengerikan yang lain.
Perbedaan yang paling menonjol dari film horor Asia adalah sebagian besar lebih menonjolkan konsep supernatural dan mitos dari daerah. Kebanyakan cerita utama dari film horor Asia lebih memberikan nuansa mistis atau karakter utama yang mendapat gangguan supernatural yang mengerikan.
Elemen supernatural yang tidak asing bagi pencinta film horor adalah kutukan. Ada banyak sekali film Asia, termasuk Indonesia, dalam mengambil unsur kutukan atau ilmu santet yang berasal dari Jawa dan daerah Indonesia yang lain.
Salah film horror Asia yang terkenal dalam mengambil unsur horror adalah Kafir: Bersekutu Dengan Iblis. Film ini berkisah tentang sekelompok keluarga yang tiba-tiba mengalami kutukan yang berbahaya dan dimulai dengan kematian Ayah yang misterius.
Di film ini, unsur ilmu santet menjadi dasar utama alur cerita dengan karakter Ibu mulai mengalami gangguan yang tidak bisa dijelaskan. Film ini juga memberikan elemen langsung santet seperti sesajen dan objek yang digunakan untuk mengutuk seseorang.
Unsur setan dan iblis sangat populer di kalangan negara hingga masuk ke dunia perfilman terutama film horor. Lebih menarik lagi, film horor Asia bahkan menunjukkan cara pemanggilan sosok jahat tersebut dengan ritual atau sekte pemuja setan.
Contoh film yang menjadikan elemen setan dan ritual menjadi unsur utama di film, Tumbal Kanjeng Iblis. Film ini mengisahkan tentang Tia yang ingin mencari kakak yang telah hilang selama dua tahun dan perlahan membongkar suatu rumah kos yang mengikuti Kanjeng Iblis.
Dalam film ini, terdapat cerita tentang ritual yang menumbalkan gadis muda kepada suatu sosok yang iblis sakti bernama Kanjeng Iblis demi mendapatkan keabadian. Film ini tentu memberikan elemen ritual dan pengabdian yang berasal dari budaya Jawa kuno.
Jika Bintarians ingin menonton film horor yang ada elemen sains dan musuh utamanya seorang yang keji, maka film bergaya Barat yang direkomendasi. Sedangkan bagi Bintarians yang menyukai elemen mistis dan supernatural, film horor Asia adalah pilihan yang tepat
Jadi Bintarians bisa dapat memilih film horor Asia atau Barat yang tepat untuk menghabiskan hari Halloween agar semakin seru dan menegangkan. Ayo ajak teman, keluarga, dan orang dekat bersama menonton film horor pada saat Halloween.
